Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Cara Menyusui Dengan Teknik Menyusui Yang Benar di RSUD. Abdul Wahab Syahranie Samarinda Tahun 2017

Main Article Content

Endras Amirta Hanum

Abstract

Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 2003). Persiapan memberikan
ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena
retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan
sakit. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan
aerola mamae makin menghitam. Pemberian ASI pada bayi baru lahir juga terkadang juga masih
terhambat, Soedjatmiko ( 2006 ) menjumpai praktik pemberian makanan pada bayi yang tidak
tepat, antara lain : makanan hari pertama setelah lahir sebanyak 17 % diberi pisang, 9,35% air
tajin, 3,1% air gula dan madu, sedangkan cara lainnya 9,5%.Widodo (2003) juga mendapatkan
57,3% bayi sebelum umur 4 bulan sudah diberi pisang. Berbagai alasan dikemukakan oleh ibu –
ibu mengapa keliru dalam pemanfaatan ASI secara eksklusif kepada bayinya, antara lain adalah
produksi ASI kurang, kesulitan bayi dealam menghisap, keadaan puting susu ibu yang tidak
menunjang, dan tidak kalah pentingnya adalah anggapan bahwa semua orang sudah memiliki
pengetahuan tentang manfaat ASI. Studi pendahuluan di Ruang Mawar Nifas RSUD. Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda dan ditemukan sepuluh orang ibu post partum ( Nifas ) hari pertama
dan kedua. Dari sepuluh orang tersebut, hanya enam ibu yang mau memberikan ASI dan empat
ibu tidak mau memberikan ASI pada bayinya dengan alasan yang sama yaitu ASI belum keluar
dan keluar sedikit.

Article Details

Section
JBM (Jurnal Borneo Medistra)